Studi : Bahan Kimia pada Plastik Dapat Pacu Kenaikan Berat Tubuh
Jakarta, Bahan kimia plastik mungkin saja semakin banyak dipunyai oleh perabotan seperti lantai vinyl, bahan paket serta taplak meja, tetapi beberapa bahan seperti ini dapat juga 'mampir' ke makanan lewat plastik paket. Ilmuwan bahkan juga mengungkap kalau paparan bahan kimia ini ke badan bisa mengakibatkan berat tubuh bertambah. Bahan kimia plastik yang disebut yaitu ftalat (phthalates). Ftalat adalah bahan kimia yang dipakai untuk bikin plastik jadi lebih fleksibel serta lebih susah untuk dihancurkan. Umumnya bahan ini dipakai dalam paket makanan. Satu studi dari Helmholtz Centre for Environmental Research di Jerman temukan kalau waktu bahan itu 'masuk' ke pada badan, jadi kerja system hormon berisiko besar alami pergantian. Pergantian ini disebut-sebut dapat juga merubah sistem metabolisme seorang serta mengakibatkan kenaikan berat tubuh, terlebih untuk wanita. Korelasi pada penambahan konsentrasi ftalat pada badan manusia serta resiko penambahan berat tubuh sudah dapat dibuktikan dalam studi epidemiologi, ungkap peneliti dari Helmholtz, Dr Martin von Bergen, seperti diambil dari Daily Mail, Rabu (20/1/2016). Penambahan berat tubuh sendiri selanjutnya bisa pula tingkatkan resiko penyakit seperti permasalahan jantung, pembuluh darah, rusaknya sendi, peradangan kritis serta kanker. Menurut von Bergen, kenaikan berat tubuh sampai kini seringkali dihubungkan dengan pola makan tidak teratur, kurang berolahraga serta aspek genetik. Tetapi saat ini polusi serta aspek lingkungan, termasuk juga ftalat juga pantas di perhatikan. Bahan kimia ini seringkali 'berpindah' ke badan lewat paket makanan dari beberapa produk yang memiliki kandungan lemak seperti keju atau sosis. Studi terlebih dulu temukan kalau tikus yang terkena ftalat dari air minum mereka alami kenaikan berat tubuh yang cukup penting, terlebih pada tikus betina. Terang kalau ftalat mengganggu keseimbangan hormon. Peluang ini lantaran dibawah dampak ftalat, pembagian asam lemak tidak jemu dalam darah naik, metabolisme glukosa terganggu, hingga komposisi reseptor darah juga beralih, tambah von Bergen. Walau sekian, von Bergen menyatakan kalau timnya bakal lakukan riset selanjutnya untuk temukan dampak ftalat pada badan selanjutnya. Studi ini sendiri sudah dipublikasikan dalam jurnal PLOS One. Baca juga : Tanpa ada Diakui 5 Rutinitas Keseharian Ini Dapat Buat Gemuk (ajg/vit)